Senin, 12 Desember 2011

Trik Sulap Merobek Buku Yang Tebal Dengan Mudah

Trik Sulap Merobek Buku Yang Tebal Dengan Mudah

Jumat, 18 Februari 2011

BLOGGER : 4 CARA FREE DOWNLOAD VIDEO YOUTUBE

BLOGGER : 4 CARA FREE DOWNLOAD VIDEO YOUTUBE

Sabtu, 18 Juni 2011


Youtube merupakan layanan video streaming terbesar yang pernah ada. Jutaan orang menggunakan layanan share video tersebut untuk berbagai kepentingan, misalnya bisnis maupun hobby. Sayangnya, kita cuma bisa menonton video secara online, jadi ketika ingin memutar kembali esoknya atau dihari-hari selanjutnya otomatis kita harus online dulu.

Bagaimana caranya jika kita ingin memutar kembali tanpa online terlebih dahulu? Ya, berarti kita harus download video tersebut bukan? Agar bisa dinonton sampai puas lewat offline.

Berikut 4 cara download video youtube dengan mudah, praktis dan tentunya gratis alias free.

1. Youtube downloader
Gunakan software gratis yang sangat mudah digunakan ini youtube downloader. Dan selalu update versi terbarunya.

2. Plugin firefox
Anda bisa menggunakan plugin firefox add- ons Video DownloadHelper. Dan selalu update versi terbarunya.

3. Web Based
Gunakan situs http://keepvid.com/. Cara kerjanya cukup mudah tinggal copy paste alamat url video yang ingin didownload ke form  teks address yang telah disediakan keepvid.com, kemudian klik download. Lalu tampilkan link download dalam bentuk file Flv atau Mp4
Selain keepvid anda juga bisa menggunakan http://www.clipnabber.com/. Cara penggunaannya sama dengan Keepvid.

4. Temporary Internet Files
Anda juga dapat mendownload video youtube tanpa software hanya dengan mencari langsung video youtube tersebut di temporary Internet files pada windows explorer anda. Cukup dengan memutar video youtube di browser anda baik firefox, opera, maupun IE. Putar videonya sampai habis kemudian kemudian masuk ke temporary Internet files di windows explorer anda.

Namun sebelumnya anda harus masuk dulu ke Windows Explorer > Tools > Folder Option > View > Kemudian pilih Show Hidden Files and Folders dan hilangkan centang Hide extensions for known file types
  • Untuk download video youtube dengan firefox caranya adalah setelah video diputar sampai selesai masuk ke Temporary Internet files, dengan lokasi C:Documents and SettingsNama User AndaLocal SettingsApplication DataMozillaFirefoxProfiles2n13k5n3.defaultCache (kode warna tersebut sesuai dengan komputer kamu)
  • Untuk download video youtube dengan opera caranya adalah setelah video diputar sampai habis. Masuk ke C:Documents and SettingsNama User AndaLocal SettingsApplication DataOperaOperaprofilecache4
  • Untuk download video youtube dengan Internet Explorer, buka Browser IE klik menu tools > Internet Options > General > Setting > View Files
  • Setelah membuka salah satu Temporary Internet files diatas, maka anda akan melihat beberapa daftar file cache, carilah file yang paling berukuran besar biasanya di atas 1 MB. Setelah dapat copy paste ke folder lain lalu rename file tersebut dengan menambahkan ekstensi .flv contohnya file cache yang anda dapat 4F3A3515d07 maka anda harus rename file tersebut menjadi 4F3A3515d07.flv
Apakah anda punya tips lainnya? Silahkan berbagi ya… Semoga bermanfaat

TRIK MEMPERCEPAT BANDWITH INTERNET PADA WINDOWS

TRIK MEMPERCEPAT BANDWITH INTERNET PADA WINDOWS

Rabu, 22 Juni 2011


Windows merupakan sistem operasi terbesar saat ini, saya juga salah satu pengguna setianya. Windows sendiri membatasi bandwith untuk internet kurang lebih 20% dari total maksimal bandwith yang anda pakai. Jika anda ingin menambah bandwith supaya tidak ada batasan di Windows agar lebih kencang dan cepat berikut tutorialnya :

  1.  Klik Start
  2.  Klik Run
  3.  Ketik gpedit.msc
  4.  kemudian klik Ok
  5.  Setelah masuk klik Administrative Templates
  6.  kemudian Klik Network
  7.  setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
  8.  kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
  9.  setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
  10.  Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
  11.  Klik Apply,ok
  12.  keluar dan Restart komputer
Meskipun trik ini tergolong lama, tapi saya rasa cukup ampuh karena saya sendiri juga menggunakan. Semoga trik ini bermanfaat. [Sumber]

Senin, 28 November 2011

Cerita Panas Sex Istriku Ngentot Dengan Sahabatku

Cerita Panas kali ini emang agak miris untuk diceritakan di website cerita sex terbaru ini. Yaitu sebuah cerita panas terbaru tentang istri yang ternyata melakukan perselingkuhan dengan dengan seorang sahabat dekat suaminya. Yuk kita liat aja cerita sex tersebut ;) . Selamat membaca ya kawan. pokoknya kesini Sudah 3 tahun aku menunggu akhirnya istriku hamil juga. Hasil pemeriksaan dokter dia sudah terlambat 2 bulan, dan dinyatakan bahwa istriku sehat, kehamilannya juga tidak ada masalah. Karena ini kehamilan pertama otomatis istriku yang cantik, mungil ini sangat manja, belum waktunya ngidam dia sudah minta yang aneh aneh, kemarin dia minta kelapa muda yang harus aku ambil sendiri di pohonnya?what !! tapi demi istri tersayang aku mau juga belajar memanjat, tentu saja memakai tali pengaman.
Tetapi permintaan kali ini membuat aku terperanjat dan bingung bagaimana memenuhinya. Ketika kami asyik tiduran di kamar tiba tiba istriku bicara pelan : ? Mas sebenarnya aku ngidam sesuatu yang agak aneh mas?tapi takut ngomong sama mas. Pasti marah?tapi nggak tahu aku pusing banget, ngidam yang satu ini kayaknya harus bisa jadi beneran ..?
?Ngidam apa sih sayang?kalo bisa aku cari ya tentulah aku cari..? Kataku sambil baca koran.
? Bener nih gak marah..? tapi aku sebenarnya gak mau tapi entah sampe terbawa mimpi mas. Aneh banget. Aku ngidam ini mas…? Rini istriku menyodorkan cakram dvd. ? Hmmm apa nih ma ? hehehehehe jadi pengen bercinta nih ? kalo ngidam begini gampang…mas sekarangpun ok ok aja….? Kataku senyum senyum sambil menyalakan film XXX tersebut di player. Rupanya film tentang cewek disetubuhi rame rame.
?Wah masa pengen bercinta rame rame begini?wah kamu bisa aja ? Kataku sambil asyik nonton film horny tersebut.
Sambil tertunduk istriku berkata pelan : ?itu masalahnya?aku sering mimpi disetubuhi sama cowok cowok ganteng yang berbatang besar gitu mas?aneh ya..apa aku ini sudah gila tapi setiap aku tidur, mimpi itu langsung berputar di kepalaku.?
Sungguh aku terkejut bukan main. Ini tidak main main..ngidam model apa ini ?!
? Nggak ah !! gimana sih kamu?jangan bercanda Rin?? Teriakku marah marah.
Istriku menundukkan kepalanya sambil menangis. ? Habis?aku memang kepengen?gimana hayo??
Permintaannya memang gila dan bikin pusing kepala, sengaja 2 minggu ini aku biarkan. Akibatnya dia menangis tiap malam, aku sama sekali tidak diajak bicara.
Aku benar2 penasaran sebenar yang dia inginkan detailnya bagaimana sih. ? Dik…ok ok…gini gini…sebenarnya kamu inginnya bagaimana sih sayang ? hmmm….?
Sambil masih menangis istriku berbicara tersendat sendat aku sebenarnya Cuma ingin di gosok gosok aja kok mas, gak masuk beneran, Cuma penasaran aja gimana rasanya..bener gak masuk dan lagi kan dia nanti pake kondom. Dia nanti juga gak meluk Rini.. boleh ya mas…? Istriku kembali menangis.
Kepalaku benar benar pusing.Jelas aku tidak terima istriku disetubuhi laki laki lain, gila apa…!! Memang sih tidak sampai masuk, tapi kan nempel juga..
Terpikir olehku mending aku cerai saja, tapi menceraikan istri ketika hamil jelas jelas gak bener juga.
Andi temanku yang juga temannya Rini mengerti kesulitanku. ? Ron, itu memang permintaan gila, eh sorry aku gak bilang istrimu gila…tapi itu permintaan yang lain dari pada yang lain.?
Terus aku harus gimana Ndi ? masa aku harus carikan gigolo ? wah..gila apa !!?
Emosiku meledak ledak. ? Atau kamu mau bantu Ndi ?…aku tahu kamu bersih tapi aaahhhh gila, aku gak bisa melihat istriku disetubuhi orang lain.?
?Tenang Ron, kan gak bercinta beneran, cuma nempel doang…mungkin gak terlalu parah sih…dan pake kondom lagi, cukup aman. Mungkin istrimu cuma ingin merasakan gosokan di klitorisnya.? Andi berusaha meredam kemarahanku.
Beberapa hari aku tidak bisa tidur, akhirnya aku bulatkan tekadku, ok lah gak papa, semoga itu hanya keinginan di depan aja, nggak bener bener. Aku tahu karakter Rini, dia memang menggebu gebu di depan tapi kalau di seriusin biasanya gak jadi, semoga saja.
?Dik…ok kita carikan cowok yang bersih ya..trus harus berapa orang ? satu aja kan ? hah tiga ?!! kita coba 1 orang dulu aja gimana ? ok ? ok dua orang aja Kataku berusaha merayu.
Rini bersikeras minta 3 orang..ini membuatku pusing tujuh keliling. 3 orang tidak main main. Aku kawatir berpengaruh di kehamilannya, kalo keguguran gimana ?
Selain itu dia kan belum pernah mencoba bercinta dengan lebih dari satu orang atau apa itu namanya ? threesome ? dan sebangsanya..
Karena aku tidak bisa mencarikan aku serahkan sendiri ke Rini untuk mencari. Aku menyerah…terserah dialah..asalkan dia harus yakin kalo cowok cowok itu bersih..selain itu aku yakin dia Cuma ingin di depan aja, nggak bakalan beneran.
Semula dia tidak mau, alasannya dimana dan bagaimana mencarinya.
3 hari berlalu, aku tiduran sambil mengelus elus perutnya yang masih belum kelihatan hamilnya, Rini berkata pelan Mas…aku sudah dapat..aku ajak si Andi, sama Anton aja, mas kan juga kenal kan ?

Lho…aku kapan itu sempat minta tolong Andi, dia gak enak katanya, tapi kalo dia bisa bantu ya gak papa, aku lumayan percaya sama dia, tapi kamu bener bener gak masuk kan ? aku terus terang sangat keberatan kalo terjadi coitus. Cuma gesek gesek aja kan ?? Rini menggangguk angguk kan kepalanya ? Cuma gesek gesek klitoris aja tapi sampe aku orgasme ya mas.
Malam harinya aku diskusi dengan Andi dan Anton Aku hanya membantu saja Ron, jangan kuatir, gak bakalan masuk, aku hanya menggesekkan batangku saja, Anton juga sudah setuju dengan rencanaku.? Kata Andi.
Segera aku siapkan tempat tidur, rencananya aku hanya duduk di sebelahnya selama Rini dirangsang. Semoga saja tidak terjadi hal hal yang tidak aku inginkan, sungguh aku berharap ketika cowok cowok ini sudah siap, Rini membatalkan rencananya.
Rini muncul dengan memakai black lingerie dari La Zenza. Puting susunya yang merah muda membayang di balik bra tipis, Sementara stocking hitamnya yang berenda menempel lekat di pahanya yang mulus. Ahhh istriku memang cantik….dadaku bergemuruh karena cemburu.
Andi dan Anton terpaku menatap istriku, mereka tampak sungkan dihadapanku. ? OK lalu aku harus bagaimana ? ? Tanyaku memecah kebekuan.
? ummmm…umm, kalo bisa mas jangan disini dong..aku malu, gimana kalo mas di kamar sebelah aja. Aku gak lama kok…kan cuma menggesek gesek aja gak lebih….kata istriku. ? Dan lagi nanti mas kan bisa melihat dari video yang mas buat.
? Nanti aku akan bener bener jaga Ron..? Kata Anton pelan.
Aku letakkan camera video di meja sebelah tempat tidur. Kemudian sambil berjalan ragu aku berlalu ke kamar sebelah. Sekilas aku melihat Anton menurunkan celana panjangnya.
Di kamar sebelah aku tiduran di tempat tidur dengan gelisah, 5 menit berlalu, aku mendengar suara lirih rintihan istriku yang berulang ulang. 10 menit berlalu…..
Kemudian terdengar derakan tempat tidur yang bergoyang goyang, sedikit terdengar jeritan istriku…mungkin dia orgasme..
Ahh.. hatiku dibakar cemburu yang luar biasa. Kupukul dinding berkali kali karena aku menyesal mengapa menyetujui keinginan istriku. Sungguh bodoh…!!
20 menit berlalu….mengapa mereka lama sekali ? kembali terdengar rintihan dan jeritan panjang istriku. Derakan tempat tidur terdengar bertambah keras.
30 menit…aku tambah gelisah..mengapa lama sekali…45 menit…
Tiba tiba pintu kamarku terbuka, Rini berjalan pelan masuk menyerahkan camera video. Tali lingerie yang kiri terlihat putus sehingga buah dadanya yang ranum menyembul keluar.
? Mas lihatnya nanti aja ya setelah Andi dan Anton pulang…takut kalo mas marah. Nanti malah ribut…? Rini berkata pelan sambil menyeka keringat di lehernya.
Aku lihat Anton dan Andi masih menarik celananya ke atas. Di lantai aku lihat 2 kondom terisi penuh sprema Hhhh…aku menghela nafas…kalau mereka sampai ejakulasi tentu tidak hanya sekedar menggosok klitoris…
?Ron…eeee..tadi..eeee maksudku begini…eeee? Anton tampak kikuk menjelaskan.
? Ok…ok…kalian pulanglah…tidak perlu dijelaskan, aku bisa lihat dari filem ini kan ? thanks sudah merepotkan. Kataku dengan berjalan menuju televisi. Aku tidak sabar ingin segera menontonnya.
Setelah mereka keluar dan Rini menutup pintu depan, dia berjalan dan duduk disampingku sambil berbisik ,? Mas nanti jangan marah ya…mungkin adegannya agak berlebihan… tapi dilihat aja dulu mas…?
Aku diam saja sambil menyalakan TV. Adegan dimulai dengan Anton dan Andi melepas celana panjangnya. Terlihat istriku duduk di tempat tidur. ? ok sekarang kita harus bagaimana Rin ?? Suara Anton terdengar tidak terlalu jelas.
?ummm kalian tiduran aja, nanti aku duduk diatas kalian, gak papa kan ? tapi kalian diam aja lho tangan kalian jangan lari kemana mana…eh jangan lupa pake kondomnya…? Anton mulai rebahan di tempat tidur sementara Rini istriku perlahan mulai menaiki tubuh Anton. Hmmm aku yakin Anton terangsang berat, terlihat batangnya sudah menjulang tinggi padahal masih belum apa apa.
Sekilas Rini memandang camera, kemudian dengan posisi woman on top , tubuhnya perlahan bergoyang maju mundur. Andi duduk terdiam sambil memandang istriku.
Dadaku bergemuruh, tubuhku menggigil melihat istriku memejamkan matanya, aku cemburu karena Rini berusaha mencari kenikmatan dengan batang Anton. Goyangan Rini bertambah cepat dengan diiringi suara rintihan pendek pendek. ? Andi kamu siap siap dong?? Bisik istriku.
Kemudian tubuh istriku berpindah ke atas tubuh Andi. Terlihat batang andi sangat besar, lebih besar dari milikku. Kembali Rini bergoyang di atas batang Andi, kali lebih cepat. Rintihan dari mulutnya makin keras. ? aaahhh nikmat mas?maaf ya mas?aaah nikmat mas?
Tampaknya Anton dan Andi turut terangsang, tangannya mulai bergentayangan ke payudara istriku yang bergoyang indah, berulang kali Rini menepisnya. Kali ini Andi turut menggerakkan tubuhnya naik turun. Kurang ajar?aku khawatir batang Andi masuk ke dalam vagina istriku.
Tubuh Rini makin bergetar. Lenguhannya makin keras. Rintihan histerisnya membuat diriku gemetar. Rini mengayunkan tubuhnya ke depan dan kebelakang menyebabkan rambut panjangnya terlempar kesana kemari. Gerakan tubuhnya makin liar.
Tiba tiba kulihat jemari Rini mengarah ke sela sela pahanya, rupanya dia ingin menggenggam batang milik Andi. Sesuatu kejadian yang tak kuduga terlihat didepan layar. Rini memasukkan batang Andi ke dalam vaginanya !!?
? Ohhh..aku nggak kuat ?please aku gak kuat?masuk ya?? Rini merintih.
? Ahhh jangan Rin..jangan ! ? Andi berusaha melarang tetapi nafsu mengalahkan suaranya. Dan batang besar Andi perlahan memasuk vagina istriku yang licin merekah. Wajah Andi tampak kebingungan dengan berkali kali menghadap ke camera seakan minta maaf bahwa itu bukan kehendaknya.
Aku panik melihat apa yang ada didepan layar, sementara Rini istriku tertunduk merasa bersalah disebelahku. ? Rin?kenapa harus masuk Rin?kamu sendiri yang janji untuk tidak coitus? gimana sih Rin?
Aku kembali melihat ke layar. Batang Andi yang besar tampak keluar masuk dengan cepat. Sesungguhnya meskipun hatiku cemburu tapi pemandangan didepanku sangat menggairahkan. Lekuk tubuh istriku benar benar sexy dan menggairahkan. Gerakan Rini yang naik turun menyebabkan tempat tidur berderak derak. Rupanya ini yang tadi terdengar dari sebelah.
? Andi?kurang cepat?aaahhh lebih dalam dong.. aakhh??Tangan Rini meremas kuat sprei. Anton yang ada disampingnya berdiri dan sepertinya berbisik ke istriku. Yang kulihat istriku hanya mengangguk angguk.
Anton berjalan mengambil kondom di meja rias kemudian perlahan berjalan ke belakang istriku. Andi masih sibuk memompa, sementara Rini lemas merebahkan tubuhnya ke dada Andi. Dengan tenang Anton mengolesi anus istriku dengan pelicin. Apa yang akan dia lakukan ?
Perlahan Anton mengarahkan batangnya ke anus istriku, sambil meremas pinggul dan pantat, dia tekan batangnya memasuki anus istriku. Gila !! aku benar benar shock melihat ini. Kulihat Rini sama sekali tidak protes bahkan wajahnya tampak menikmati. ? Aaaaa?pelan?sakit..!!…pelan pelan ??
Dalam sekejap batang Anton yang tidak terlalu besar sudah masuk semua sampai ke pangkalnya. Tak lama kemudian batang Andi dan Anton bergerak mempompa bergantian.
Rintihan Rini makin keras, lenguhan panjang dan pendek membuat kedua laki laki itu bertambah cepat bergantian mengayunkan batangnya. Vagina istriku mencengkeram erat setiap hentakan dan tarikan batang ANdi. Sementara Anton berulang kali menepuk pantat istriku…sangat menggairahkan !
Aku terpesona melihat kondisi istriku saat itu. Disebelahku Rini pun terpaku melihat dirinya sendiri di layar TV. Derakan tempat tidur semakin cepat bergantian dengan jeritan pendek istriku, menahan kenikmatan. Rini mengimbangi pompaan dua pria itu dengan goyangan dan geliat pinggulnya.
Rini benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggapai kepuasannya. Bermenit-menit telah lewat, gerakan mereka tidak nampak mengendor. Aku yakin Rini mendapatkan multi orgasme. Mungkin orgasme beruntun yang sangat panjang. Dan dia belum akan berhenti. Kepalaku makin lama makin pusing melihat layar. Semuanya terasa bergoyang.
Dalam keadaan telanjang dan mengkilat karena keringatnya, istriku menggelinjang, menciumi dada berbulu Andi. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat mendebarkan dan amat erotis. Tidak heran dengan cepat Anton dan Andi mengalami ejakulasi?? Rinnnn?aku keluar.!! ? TEriak Anton. Dengan cepat Andi mengikuti ? Aku jugaaaa!!!? Andi tidak mau kalah.
Tak lama kemudian kedua laki laki itu menggelepar di sebelah istriku. Dada istriku naik turun menahan nafasnya yang memburu. ? Andi?tolong masukkan lagi please?aku belum puas?
Andi bangkit kembali?hmmm rupanya dia masih kuat. ? Lepas kondomnya Di..gak usah pake…panas..ayo cepet ! ?
Aku terkejut, bagaimana mungkin istriku mengijinkan Andi menyetubuhinya tanpa kondom. Dengan segera Andi menghunjamkan batang raksasanya ke vagina istriku dalam dalam. Mataku mendadak kabur…
Aku memandang Rini disebelahku…,? Dek…sebenarnya kamu ini nyidam apa enggak sih ? kok jadi begini ceritanya ? ?
Rini masih tertunduk,? Maaf mas…maafkan aku…sebenarnya dulu sebelum menikah dengan mas, kami sudah sering main bertiga.?.Bisiknya.
Aku melihat kembali ke layar kaca kembali, tampak sekarang Anton memuncratkan spermanya ke mulut istriku. Kepalaku tambah pusing.
Jadi selama ini kalian berakting didepanku ? Ok Ok sekarang panggil mereka…cepat panggil mereka lagi !! jadi adek nggak nyidam kan sebenarnya ?! …aku mau kalian bercinta lagi di depanku ! langsung ! tapi aku juga ikutan main !! ? Teriakku ke istriku.
? Kita main ber empat ok ?! Dan aku mau nonstop sampe pagi ! Sekaraang !?
Istriku memandangku dengan takut?kemudian perlahan mengangkat HPnya.
Kepalaku rasanya ingin pecah. Jadi istriku selama ini selalu bercinta bertiga dengan mereka ? kenapa aku tidak curiga selama ini ? seharusnya aku sudah curiga ketika Rini sudah tidak perawan di malam pertama. Seharusnya aku curiga ketika Andi dan Anton bersedia mengantarkan istriku ke Surabaya kapan itu. Aaaaaarrrgghhhh !!!! sungguh bodoh diriku !!!

Minggu, 27 November 2011

Di ikat teman wanita yang baru kenal

Suatu hari Sabtu aku pergi bersama teman-teman ke sebuah disco di daerah kota. Teman-temanku sudah mempunyai pasangannya masing-masing, hanya aku saja yang sendiri. Tempat itu terasa penuh, sesak dan bising karena suara musik yang keras. Kami duduk di sebuah meja di pojok ruangan dan memesan minuman. Karena aku tak kuat minuman alkohol, jadi kupesan coca-cola. Teman-temanku ramai-ramai turun dan berdansa, tinggallah aku sendiri di meja itu. Di kegelapan ruangan disco itu, kulihat sesosok wanita tinggi semampai, cantik dan langsing. Beberapa kali aku melihatnya sambil berharap ada balasan pandangan darinya. Tanpa menunggu lebih lama agi, kuhampirinya dan kusapa. "Hallo, apa kabar, sendirian aja ya?" "Ya. Lagi liat-liat dan mau having fun" jelasnya sambil tersenyum. "Kamu sama siapa kesini?" tanyanya. "Sama teman-teman. Kenalkan aku.." sapaku sambil menyebut nama. "Aku Mei Mei" katanya. Kuajak dia duduk di mejaku lalu memesan minuman. Kulihat wajahnya yang putih bersih, kulit yang halus dan cantik. Dia seorang wanita keturunan Tionghoa. Dia memakai baju dan celana kulit hitam mengkilat dan ketat. Kamipun lalu ngobrol-ngobrol dan ketawa- tawa seolah-olah kami sudah kenal lama. Impresi pertamaku mengatakan dia orang yang baik dan mudah akrab namun cukup agresif. Sesekali kami turun dan berdansa. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 11 malam dan Mei Mei berkata padaku. "Aku mau pulang, sudah bosan. Aku mau melakukan sesuatu di rumah, tapi aku perlu teman untuk itu. Kamu mau ikut atau tetap disini saja?". Tanpa pikir panjang kujawab, "Aku ikut denganmu." Malam itu kami pun lalu mencari taksi dan dia mengatakan ke supir taksi. "Pak, ke apartemant ABC di Peconongan". Taksipun lalu berjalan mengarah ke Peconongan. Di dalam taksi aku coba mendekati dan merayunya. Kupegang tangannya dan diapun tak menolakknya. Terasa kulit tangan yang halus. Merasa mendapat angin, aku melanjutkan rayuanku dengan mengecup pipinya. Dia tak menolaknya dan malah mencium balik pipiku. Maunya aku taksi ini berputar-putar biar perjalanannya lebih lama sehingga aku bisa menikmati momen ini. Tak lama kemudian taksipun sampai di aperteman itu. Kubayar taksi dan dia mengajakku untuk mampir di apartemannya. Kami lalu naik ke lantai 10. Dibukanya pintu utama dan kulihat ruangan apartemannya yang bersih dan rapi. "Apik sekali ya kamu. Tinggal sama siapa kamu disini?" Di jawabnya, "Sendirian. Orang tuaku yang beli aparteman ini tapi mereka tidak tinggal disini." Lampu ruangan yang baru saja dinyalakannya kemudian di redupkan sehingga terangnya seperti api lilin. "Kalau mau minum, ambil sendiri saja ya. Lemari esnya di sebelah situ dan ada beberapa makanan kecil di dekat kulkas," katanya sambil berjalan menuju kamarnya. Dia tinggal di 1-bedroom apartemen. Barang-barangnya kulihat tersusun rapi dan apik. Di ruang tengah (tamu) ada TV dan sofa. Diantara sofa dan TV ada karpet tebal dan lembut berwarna putih. Kulihat Mei Mei berjalan keluar kamarnya sambil membawa sebuah tas. Kamipun lalu duduk disofa sambil nonton TV. Dia lalu menawarkan padaku untuk menonton film VCD. Akupun setuju dan tidak perduli apa filmya karena yang ada dibenakku mau "USAHA". Sambil dia mencari film yang dimaksud, kutanya. "Maaf, apakah kamu sudah menikah?" Dijawabnya, "Nikah? Pacar aja aku nggak punya". Kulanjutkan, "Nggak mungkin, cewek secantik kamu nggak punya pacar? Mungkin kamu terlalu milih kali". Mei Mei lalu berkata, "Aku lagi nggak mau mikirin soal pacar dan nggak usah nanya-nanya soal gituan ya. Sekarang aku lagi mau having fun" Dahiku berkerut memikirkan apa kiranya yang dimaksud dengan "having fun". Didapatkannya VCD yang dimaksud dan film pun mulai ditayangkan dan betapa herannya aku melihat film tersebut. Film yang disetel Mei Mei adalah tentang Bondage dan Disiplin. Diapun lalu bercerita tentang fantasi yang ia miliki dan betapa senangnya ia kalau bisa melakukan hal-hal seperti yang ada di film tersebut. Di jelaskan padaku bahwa dia ingin dapat mengikat orang lawan jenisnya. Dia lalu bertanya padaku. "Mau saya ikat kamu seperti di film itu?" Aku menggelengkan kepala menandakan ketidaksetujuanku. Dia lalu beranjak ke arah pintu dan mengunci serta melepaskan kuncinya. "Nah sekarang kamu nggak bisa pergi. Kamu sekarang aku culik dan akan kujadikan budakku. Kalau kamu melawan, aku akan berteriak meminta tolong biar orang-orang berpikir seolah-olah kamu mau memperkosa aku. Apa kamu punya pilihan? Sebaiknya kamu nurut aja" katanya sambil mengejek namun terlihat paras muka yang memohon. Kutanya, "Buat apa pakai di ikat- ikat segala? Lebih enakkan kalau bebas dan kita bisa meneruskan seperti yang di taksi tadi" Dijawabnya, "Aku mau nerusin yang tadi tapi dengan syarat kamu harus di ikat. Aku senang dan bergairah sekali kalau lawan mainku nggak berdaya lho!" Akhirnya aku setuju dan menyerahkan diriku padanya. "Ok deh kalau gitu maunya kamu tapi hati-hati ya," pintaku padanya. Tak kusangka cewek manis dan cantik ini punya suatu keanehan. Mei Mei lalu memintaku untuk berdiri dan melepaskan pakaianku hingga celana dalam. Aku telanjang bulat dibuatnya. Dikeluarkannya beberapa tali dari tas lalu diletakkan disampingku. Film bondage masih terus diputarnya. Ia lalu meminta kedua tanganku diletakkan dibelakang dan diikatnya dengan seutas tali yang cukup panjang. Beberapa putaran tali dililitkan di tanganku dan kumerasakan ikatan yang kuat. Kedua ujung tali kemudian di ikat mati olehnya sambil terlebih dahulu ditariknya keras-keras. Ia pun lalu mengecek beberapa lilitan tali di tanganku memastikan tidak ada yang longgar. Setelah kedua tanganku terikat dibelakang, ia lalu mengikat kedua siku lenganku erat-erat. Kemudian ia ikat kedua kaki dan lututku. Aku masih berdiri sambil beberapa kali berusaha menyeimbangi diri agar tidak jatuh. Setelah semuanya terikat, ia lalu menjatuhkan badanku ke lantai. Beberapa tali masih belum terpakai dan tergelatak dilantai. Sesekali ia mengecek tali-tali ikatan itu dan setelah itu kulihat senyum kepuasan diwajahnya. "Kamu seksi sekali deh telanjang dalam keadaan terikat. Kamu harus kuapakan? Ada ide nggak?" tanyanya sambil memandangku. Aku menggelengkan kepalaku sambil menjawab, "Nggak ada. Terserah kamu aja deh mau ngapain aku" Lalu disambungnya, "Ok deh kalau begitu nanti kupikirkan" Tanpa kusadari, kurasakan kegairahan yang teramat sangat dalam keadaan terikat. Penisku berdiri tegak dan keras bagaikan sebuah tiang bendera yang besar. Tak kupungkiri aku menyukai keadaan ini. Mungkin kegairahan ini timbul karena diikat seorang wanita cantik. Dalam keadaan tak berdaya, Mei Mei lalu memintaku untuk menjilati kakinya. Permintaannya kurasakan sebagai suatu hinaan dan aku benci serta tak mau melakukannya. Belum sempat lama aku berpikir untuk menjawabnya, kedua kakinya diletakkan di muka dan mulutku. "Ayo jilat, bersihkan kakiku!" bentaknya. Kulakukan perintahnya dan terdengar desihan nikmat darinya. Kujilat dan kuisap jempol dan jari- jari kakinya beberapa kali. Mulutku terasa kering karena jilatan-jilatan itu. Selang beberapa waktu kemudian, ia memintaku untuk menghentikan dan Mei Mei lalu beranjak dari duduknya dan menibaniku dengan posisi kemaluannya berada diatas kepalaku. "Sekarang kamu jilat mekiku" pintanya. Direndahkan mekinya sehingga memudahkanku untuk melakakukannya. Desihan nikmat yang cukup keras terdengar dari mulutnya. "Aduh enak sekali, ayo jangan berhenti. Terus, terus, terus.." Ia lalu menundukkan kepalanya dan kemudian kurasakan penisku terisap. Kami melakukan posisi 69. Dilakukannya berualang-ulang hingga kurasakan nikmat yang teramat sangat. Kuperingatkan padanya bahwa sebentar lagi aku akan ereksi, namun Mee Mei tidak perduli malah mempercepat hisapan-hisapan itu sambil mempermainkan biji penisku dengan tangannya. "Awas, awas aku mau keluar.." Dan semprotan spermaku keluar dengan kencangnya ke mulut Mei Mei. Cukup banyak sperma yang keluarkan dan mungkin sebagian tertelah olehnya. Walau aku sudah berereksi, ia tidak menghentikan hisapan-hisapan itu dan terus malakukannya. Terasa kegelian tapi nikmat sekali. Tidak lama kemudian, ia pun menyudahi hisapan itu dan berjalan ke kamar mandi membersihkan mulutnya yang dipenuhi oleh spermaku. Ia lalu kembali dan berkata. "Bagaimana rasanya di sepong dalam keadaan terikat? Nah sekarang istirahat dulu" Ia pun membiarkan diriku terikat di lantai. Ia lalu mengganti film bondage dengan acara lainnya. Sambil menonton TV, Mei Mei memainkan kembali kedua kakinya pada badan dan kepalaku sambil sekali-kali menendangku, tapi tidak keras. Kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 1 pagi dan badanku terasa capai dan lemas. Kulihat ekspresi yang sama pada Mei Mei. Kuminta padanya untuk melepaskan ikatan- ikatan ini karena aku mau pulang. Permintaanku itu disambutnya dengan menyumpal mulutku dengan lakban serta mengikatkan seutas tali di kakiku dan kemudian menariknya ke atas serta menyatukannya dengan tanganku. Tidak ada jarak yang tersisa, kaki dan tanganku bersatu dibelakang badan dan kemudian ia ikatan kedua ujung tali tersebut. Setelah selesai mengikatkan tali itu, ia lalu menarik tubuhku yang terikat ke dalam kamarnya dan kemudian mengangkatku ke tempat tidurnya. Lalu ia berbaring disebelahku dan berkata. "Kamu nggak boleh pulang malam ini. Kamu temani aku disini. Aku capai dan mau tidur. Selamat tidur. Mimpi indah ya. Jangan coba-coba melepaskan ikatan tali-tali itu" Mei Mei lalu mematikan lampu kamarnya dan kemudian ia pun hilang ditelan kegelapan malam. Aku pasrah dan menerima keadaan ini dan berusaha untuk dapat tidur sambil berusaha untuk tidak menghiraukan sakitnya ikata tali- tali di tangan dan kakiku. Dalam tidurku terasa sesuatu hisapan di penisku. Enak dan nikmat hisapan itu. Aku berpikir mungkin aku sedang bermimpi. Aku tidak sadar bahwa aku masih dalam keadaan terikat. Kubuka kedua mataku dan kulihat Mei Mei sedang menghisap penisku yang sudah berdiri tegak dan keras. Aku sadar sedang tidak bermimpi. Ada sesuatu yang aneh lainnya yang kurasakan. Anusku terasa dimasuki oleh sesuatu, tidak besar namun geli rasanya. Akhirnya kusadari Mei Mei sedang memasukkan jarinya yang tertutup sarung tangan plastik ke lubang pantatku. Tidak mudah ia melakukannya karena posisi ikatan yang menyatukan kaki dan tanganku sehingga menyebabkan lubang anusku tidak mudah untuk digapai. Tak lama kemudian ereksiku pun terjadi dan spermaku berhamburan kembali di mulutnya. Ia pun kemudian berjalan ke kamar mandi membersihkan dirinya. Kemudian ia kembali menghampiriku dan melepaskan lakban yang menyumpal mulutku dari tadi malam. "Selamat pagi, gimana kabarnya. Belum pernahkan dibangunkan dengan alarm dengan sepongan" Mei Mei menyapaku. Aku hanya tersenyum. Lalu aku mengatakan, "Lepaskan dong tali- tali ini. Sakit rasanya terikat semalaman. Aku mau mandi dan pulang". Ia lalu berkata, "Ini kan hari minggu buat apa cepat-cepat pulang. Lagipula aku masih pengin melihat kamu seperti ini. Kalau rasanya sakit ya lumrah dong. Oh iya, aku punya kejutan lho buat kamu. Tadi aku minta temanku, Florence, kesini. Aku bilang ada sesuatu yang mungkin menarik". Kujawab, "Gila ya apa kamu. Masa aku harus dipamerkan dan dimainkan oleh teman-temanmu dalam keadaan seperti ini. Aku nggak mau. Ayo buka tali-talinya!!" kataku dengan suara yang keras. "Nggak mau. Buka aja sendiri" sahutnya. Mei Mei lalu menyumpal mulutku kembali dan keluar kamar. Aku meronta-ronta sekuat tenagaku mencoba membuka ikatan tali-tali itu. Berkeringat seluruh badanku. Tidak lama kemudian ia kembali membawa sebuah lilin yang menyala. Ia lalu duduk disampingku dan meneteskan air lilin yang panas ke badanku. "Ugh, ugh, ugh.." aku berteriak menahan panasnya tetesan lilin itu. Aku bergeliat-geliat mencoba menjauhinya namun ia terus mendekatiku dan mengulangi meneteskan lilin itu. Akhirnya aku pasrah dan hanya bisa berteriak dalam keadaan tersumpal. Setelah puas melakukan permainan meneteskan lilin itu, Mei Mei lalu membuka sumpalan mulut dan ikatanku satu demi satu hingga aku terbebas. "Aku bercanda kok bilang temanku mau datang kesini. Tapi nanti kalau kamu aku ikat lagi, boleh ya aku ajak temanku, cewek kok. Siapa tahu nanti akan lebih asyik dan bergairah. Ma kasih ya. Minggu depan kesini lagi ya tapi jangan malam. Kita mulainya dari Sabtu siang aja, kan jadi punya banyak waktu," sapanya sambil memperlihatkan beberapa foto diriku dalam keadaan terikat. Belum sempat aku menjawab, Mei Mei lalu berkata sambil mengancam. "Kalau kamu nggak mau ketemuin aku lagi, foto-foto ini nanti aku sebarkan lho! Jadi jangan coba- coba untuk menghindar. Aku juga sudah tahu nomor telpon dan alamat kantormu dari kartu nama yang ada di dompetmu". Aku tidak bisa berkata apa-apa kecuali mengiyakan permintaannya. Akupun lalu mandi dan berpakaian. Tak lama kemudian aku pamit pulang tanpa banyak berkata apa-apa. Sebelum berpisah, Mei Mei kembali mengingatkanku dan tersenyum mengejekku. "Minggu depan ya sayang, jangan lupa. Aku tunggu lho.." Tak kusangka jam pada saat itu menunjukkan pukul 10 pagi. Hampir 24 jam aku terikat dan disiksa olehnya. Namun ikatan dan siksaan itu sangat kunikmati dan sangat menggairahkanku. Aku berkata dalam hatiku tanpa foto-foto itu atau diminta untuk datang kembali, aku pasti akan datang memintanya untuk mengikat dan menyiksaku lagi. E N D

Pertama kali bondage

Hari ini aku bete banget. Bagaimana tidak, di Ulang Tahun yang ke 23, ini tanpa teman tanpa pacar. Anak-anak kost lagi pulang kampung dan sudah 1 minggu ini pacarku telah menikah dengan wanita pilihan ortunya. Sebenarnya banyak cowok yang mendekati tapi aku masih trauma untuk menerima mereka. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk. Dengan enggan aku buka, ternyata Astrid dan Yuni datang mau meminjam catatan. Menurut kabar yang beredar di kampus mereka itu pasangan lesbian. "Eh, kalau tidak salah kamu hari ini ultah kan.. selamat ya!", kata Yuni. "Makasih Yun", jawabku malas. "Kok cemberut sih, harusnya kan hepi" Tanya Astrid. "Terus yayangmu mana nih?". Akhirnya aku ceritakan semua yang membuat hatiku sedih. "Wah, kasihan.. eh bagaimana kalo kamu ikut ke rumahku, kita bisa senang-senang di sana, benar tidak Yun?", ajak Astrid. Tanpa pikir panjang aku ikut mereka. Baru kali ini aku ke rumah Astrid. Ternyata di rumah yang cukup mewah ini, Astrid tinggal berdua dengan Yuni. Orang tuanya berada di luar negeri. Kami lalu ngobrol dan saling becanda. Mereka ternyata asik buat becanda bahkan lebih gila. Mula-mula aku risih melihat mereka sering berciuman mesra di depanku, aku hanya bisa bengong aja melihat tingkah mereka. Ya, mereka benar- benar lesbi. Astrid kemudian mengajak main kartu dengan hukuman bagi yang kalah melepas seluruh pakaian satu persatu dan harus menuruti apa yang diminta pemenang. Di akhir permainan, Astridlah pemenangnya, ia masih mengenakan BH dan celana dalam sedang aku hanya tinggal celana dalam, bahkan Yuni sudah telanjang. Mula-mula aku malu, tapi mereka tenang-tenang saja. Diam-diam aku tertarik juga melihat tubuh mereka yang indah, walau tubuhkupun sebenarnya tidak kalah seksi. "Nah aku yang menang, sekarang kalian harus siap dihukum. Yun, ambil peralatannya!", kata Asrid. Yuni lalu mengambil tas dan beberapa gulung tali dari dalam lemari. "Untuk apa tali itu?", tanyaku bingung. "Kita akan diikat, kamu pernah belum?" kata Yuni. Aku menggeleng. "Kalo gitu ini akan jadi pengalaman pertamamu yang mengasikkan", lanjut Yuni. "Sekarang bantu aku mengikat Yuni dulu", kata Astrid. Kami lalu mengikat Yuni pada sebuah kursi. Astrid mengikat kedua tangan kebelakang juga mengikat tubuh Yuni ke sandaran kursi. Sedang aku mengikat kakinya pada masing- masing kaki kursi secara terpisah. Setelah itu Astrid membuka tas dan mengambil sebuah alat berbentuk bola kecil. "Apa itu Trid?", tanyaku. "Ini namanya ballgag gunanya untuk membungkam mulut", jelas Astrid. "Coba kamu pasangkan ke mulut Yuni". "Ya, ayo bungkam mulutku, tak usah ragu, yang erat sekalian", sahut Yuni ketika melihatku ragu. Aku lalu memasangkan ke mulutnya dan mengekangnya dengan erat, hingga aku yakin Yuni tak dapat mengeluarkan suara lagi. Dalam keadaan telanjang dan terikat tak berdaya seperti itu, aku lihat Yuni tenang-tenang saja bahkan terlihat sangat menikmatinya. "Sekarang giliranmu, mau pakai borgol atau tali?" Tanya Astrid. " Terserah kamu, aku menurut saja." Asrid mengambil beberapa gulung tali lagi lalu menyuruhku telungkup di kasur. Kemudian ia mengikat kedua tanganku ke belakang, lutut dan pergelangan kakiku juga diikat. Tidak juga itu, tanganku diikatkan lagi dengan kakiku hingga tertarik hampir menyentuh pergelangan kaki. Kata Astrid itu namanya hogtied. "Gimana, sakit tidak?" Tanyanya. Aku menggeleng walau sebenarnya sedikit sakit karena ikatan yang sangat erat. Tidak tahu mengapa aku merasakan sesuatu yang aneh dan menyenangkan dalam keadaan tak berdaya begini. "Aku sumbat mulutmu ya." Kata Astrid sambil mengambil sebuah bandana. Akupun diam saja ketika ia membungkam mulutku dengan bandana tersebut. Selesai mengikatku, Astrid kembali ke Yuni, lalu ia menciumi tubuh Yuni, menjilati kemaluannya dan meremas- remas payudaranya yang montok. Yuni terlihat sangat terangsang dan menikmati permainan itu. Melihat mereka, tidak tahu mengapa aku ikut terangsang juga dan ingin diperlakukan sama seperti itu. Tubuhku menegang menahan gairah. Astrid yang mengetahui hal itu lalu menghampiriku sambil membawa alat suntik. "Kamu tenang dulu, nanti ada permainan sendiri buatmu yang lebih mengasyikkan. mungkin sebaiknya kamu istirahat, simpan tenaga buat nanti." Astrid menyuntikku dengan bius, aku sebenarnya tidak setuju tapi tidak berdaya menolaknya sehingga akhirnya aku tertidur. Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Ketika terbangun aku terkejut melihat ruang dipenuhi lilin. Juga tidak ada Yuni maupun Astrid. Sedangkan aku kini tidak terikat hogtied lagi tapi dalam posisi berdiri. Kedua tanganku terikat erat keatas, kedua kakiku diikat pada ujung-ujung sebuah tongkat besi hingga mengangkang posisinya. Lebih terkejut lagi ketika aku memperhatikan pakaianku yang aneh. BH yang kupakai pada bagian payudara berlubang hingga payudaraku kencang menyembul keluar juga celana dalamnya pada bagian kemaluan berlubang. Sedang tanganku memakai sarung tangan panjang kakiku telah memakai stocking. Semua pakaian terbuat dari kulit berwarna hitam. Karena bingung aku lalu mencoba memanggil Astrid dan Yuni. Aku ingin berbicara tapi suaraku tidak bisa keluar terhalang bola di mulut. Ternyata mulutku telah di bungkam dengan ballgag yang tadi digunakan untuk membungkam Yuni. Aku panik dan berusaha melepaskan diri tapi sia-sia, ikatannya terlalu erat tidak mungkin untuk membebaskan diri. Akhirnya pintu kamar terbuka. Astrid masuk. "Wah.. sudah bangun, lapar ya?", katanya sambil membawa makanan. "Mmpphh.. mmpphh..", jawabku sambil mengangguk. Astrid lalu melepaskan ballgag yang membungkam mulutku. "Kamu mau apa lagi? Tolong lepaskan aku dong", kataku pada Astrid. "Belum waktunya, aku belum bermain- main sama kamu. Sekarang kamu makan dulu!". Astrid lalu menyuapi makanan hingga aku kenyang. Setelah itu dia mengambil ballgag dan berniat untuk memasangkan lagi di mulutku. "Tidak.. Astrid, aku nggak mau memakai itu, tol.. mmpphh.. mmpphh..". Astrid tidak peduli dengan penolakanku dan tanpa kesulitan berarti dia berhasil kembali membungkam mulutku. "Yuni akan aku bawa kesini, sementara itu kamu lihat film dulu. Ok!". Sambil berkata, dia memutar sebuah film yang berisi adegan wanita-wanita yang diikat dan disiksa. Kali ini aku benar-benar takut membayangkan rasa sakit ketika disiksa seperti itu. Pintu kamar terbuka dan Astrid kembali masuk, kali ini bersama Yuni. Dengan pakaian hitam ketat, Astrid kelihatan sangat cantik, sedang Yuni telanjang hanya mengenakan sarung tangan, stocking dan topeng hitam seperti algojo dalam film itu. Kedua tangan Yuni diborgol dengan rantai panjang dan dilehernya juga terdapat rantai pengekang. Aku tidak tahu permainan apa lagi yang akan mereka mainkan. Yuni dibawa kearahku lalu leherku dipasang pengekang dan diikat dengan ujung satunya dari rantai yang mengekang leher Yuni. Kini leherku dan leher Yuni terikat rantai sepanjang 1 meter. Astrid mengambil cambuk dan mulai mencambuki punggung dan pantatku, sementara tangan Yuni bermain-main dengan payudaraku. "Mmmpphh.. mmpphh.. mmpphh..". Aku cuma bisa mengaduh, tidak tahu karena sakit dicambuk atau keenakan. Benar-benar suatu perasaan yang aneh tapi mengasyikkan. Aku merasakan suatu gairah yang baru pertama kali kurasakan. Selesai bermain-main dengan cambuk, Astrid menyuruh Yuni untuk duduk bersimpuh sehingga kepalanya tepat dihadapan kemaluanku. Kemudian Astrid mengambil sebuah alat baru yang lebih aneh lagi dan memasangkan di mulut Yuni. Alat itu berbentuk penis, sehingga terlihat dari mulut Yuni keluar sebuah penis tersebut. Dan dengan mulutnya, penis itu dimasukkan ke kemaluanku. Oh.. sungguh nikmat sekali yang aku rasakan. Astrid lalu mengambil jepitan pakaian dan menjepitkan pada kedua payudaraku tepat di putingnya. Sakit rasanya. Kembali aku melotot memprotes tindakannya. "Mmmpphh.. mmpphh..", erangku. Tapi Astrid malah tersenyum senang melihatku kesakitan. Tidak puas dengan itu, Astrid mengambil lilin yang ada di lantai dan meneteskan lelehan lilin panas itu ke tubuhku dan Yuni sambil tertawa-tawa. Sementara Yuni terus saja memainkan penis itu di kemaluanku. Entah berapa lama mereka akan menyiksaku seperti ini. Walaupun lama kelamaan aku bisa juga menikmati siksaan tersebut. Hingga akhirnya tidak kuat menahan rasa sakit dan gairah yang semakin memuncak, aku pingsan tidak sadarkan diri. Sewaktu sadar, aku berada di kamar dengan ditemani oleh mereka. Tangan dan kakiku juga telah bebas tidak terikat. Tubuhkupun telah mengenakan pakaian seperti ketika datang. "Selamat pagi..", Yuni dan Astrid menyapaku sambil tersenyum. Ternyata sudah pagi, jadi hampir semalaman aku telah diikat dan disiksa mereka. "Bagaimana keadaanmu, sudah baikan?", Tanya Yuni. Aku mengangguk, meski masih sedikit terasa lelah, ketika kuperhatikan tubuhku masih ada bekas cambukan juga di pergelangan kaki dan tangan masih terlihat guratan merah bekas ikatan tadi malam. Sebelum pulang, mereka menawarkan untuk melakukannya lagi di lain waktu. "Bagaimana, kami tidak memaksa.. tapi jangan kamu sebarkan hal ini", Kata Astrid sambil menyerahkan kaset video. Ternyata diam-diam mereka telah merekam semuanya. Sampai aku pulang, aku belum memberikan jawaban. Yang pasti kalau menginginkannya lagi aku yang akan menghubungi mereka. Suatu malam tiba-tiba aku ingin melihat rekaman itu, melihat kejadian- kejadian ketika aku diikat dan disiksa, membuat gairahku muncul dan menginginkannya lagi. Kemudian aku ambil telepon. "Astrid, Yuni.. kapan kalian akan mengikat dan 'menyiksa'ku lagi..??".

Jumat, 25 November 2011

BONDAGE

Hari ini aku bete banget. Bagaimana tidak, di Ulang Tahun yang ke 23, ini tanpa teman tanpa pacar. Anak-anak kost lagi pulang kampung dan sudah 1 minggu ini pacarku telah menikah dengan wanita pilihan ortunya. Sebenarnya banyak cowok yang mendekati tapi aku masih trauma untuk menerima mereka. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk. Dengan enggan aku buka, ternyata Astrid dan Yuni datang mau meminjam catatan. Menurut kabar yang beredar di kampus mereka itu pasangan lesbian. "Eh, kalau tidak salah kamu hari ini ultah kan.. selamat ya!", kata Yuni. "Makasih Yun", jawabku malas. "Kok cemberut sih, harusnya kan hepi" Tanya Astrid. "Terus yayangmu mana nih?". Akhirnya aku ceritakan semua yang membuat hatiku sedih. "Wah, kasihan.. eh bagaimana kalo kamu ikut ke rumahku, kita bisa senang-senang di sana, benar tidak Yun?", ajak Astrid. Tanpa pikir panjang aku ikut mereka. Baru kali ini aku ke rumah Astrid. Ternyata di rumah yang cukup mewah ini, Astrid tinggal berdua dengan Yuni. Orang tuanya berada di luar negeri. Kami lalu ngobrol dan saling becanda. Mereka ternyata asik buat becanda bahkan lebih gila. Mula-mula aku risih melihat mereka sering berciuman mesra di depanku, aku hanya bisa bengong aja melihat tingkah mereka. Ya, mereka benar- benar lesbi. Astrid kemudian mengajak main kartu dengan hukuman bagi yang kalah melepas seluruh pakaian satu persatu dan harus menuruti apa yang diminta pemenang. Di akhir permainan, Astridlah pemenangnya, ia masih mengenakan BH dan celana dalam sedang aku hanya tinggal celana dalam, bahkan Yuni sudah telanjang. Mula-mula aku malu, tapi mereka tenang-tenang saja. Diam-diam aku tertarik juga melihat tubuh mereka yang indah, walau tubuhkupun sebenarnya tidak kalah seksi. "Nah aku yang menang, sekarang kalian harus siap dihukum. Yun, ambil peralatannya!", kata Asrid. Yuni lalu mengambil tas dan beberapa gulung tali dari dalam lemari. "Untuk apa tali itu?", tanyaku bingung. "Kita akan diikat, kamu pernah belum?" kata Yuni. Aku menggeleng. "Kalo gitu ini akan jadi pengalaman pertamamu yang mengasikkan", lanjut Yuni. "Sekarang bantu aku mengikat Yuni dulu", kata Astrid. Kami lalu mengikat Yuni pada sebuah kursi. Astrid mengikat kedua tangan kebelakang juga mengikat tubuh Yuni ke sandaran kursi. Sedang aku mengikat kakinya pada masing- masing kaki kursi secara terpisah. Setelah itu Astrid membuka tas dan mengambil sebuah alat berbentuk bola kecil. "Apa itu Trid?", tanyaku. "Ini namanya ballgag gunanya untuk membungkam mulut", jelas Astrid. "Coba kamu pasangkan ke mulut Yuni". "Ya, ayo bungkam mulutku, tak usah ragu, yang erat sekalian", sahut Yuni ketika melihatku ragu. Aku lalu memasangkan ke mulutnya dan mengekangnya dengan erat, hingga aku yakin Yuni tak dapat mengeluarkan suara lagi. Dalam keadaan telanjang dan terikat tak berdaya seperti itu, aku lihat Yuni tenang-tenang saja bahkan terlihat sangat menikmatinya. "Sekarang giliranmu, mau pakai borgol atau tali?" Tanya Astrid. " Terserah kamu, aku menurut saja." Asrid mengambil beberapa gulung tali lagi lalu menyuruhku telungkup di kasur. Kemudian ia mengikat kedua tanganku ke belakang, lutut dan pergelangan kakiku juga diikat. Tidak juga itu, tanganku diikatkan lagi dengan kakiku hingga tertarik hampir menyentuh pergelangan kaki. Kata Astrid itu namanya hogtied. "Gimana, sakit tidak?" Tanyanya. Aku menggeleng walau sebenarnya sedikit sakit karena ikatan yang sangat erat. Tidak tahu mengapa aku merasakan sesuatu yang aneh dan menyenangkan dalam keadaan tak berdaya begini. "Aku sumbat mulutmu ya." Kata Astrid sambil mengambil sebuah bandana. Akupun diam saja ketika ia membungkam mulutku dengan bandana tersebut. Selesai mengikatku, Astrid kembali ke Yuni, lalu ia menciumi tubuh Yuni, menjilati kemaluannya dan meremas- remas payudaranya yang montok. Yuni terlihat sangat terangsang dan menikmati permainan itu. Melihat mereka, tidak tahu mengapa aku ikut terangsang juga dan ingin diperlakukan sama seperti itu. Tubuhku menegang menahan gairah. Astrid yang mengetahui hal itu lalu menghampiriku sambil membawa alat suntik. "Kamu tenang dulu, nanti ada permainan sendiri buatmu yang lebih mengasyikkan. mungkin sebaiknya kamu istirahat, simpan tenaga buat nanti." Astrid menyuntikku dengan bius, aku sebenarnya tidak setuju tapi tidak berdaya menolaknya sehingga akhirnya aku tertidur. Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Ketika terbangun aku terkejut melihat ruang dipenuhi lilin. Juga tidak ada Yuni maupun Astrid. Sedangkan aku kini tidak terikat hogtied lagi tapi dalam posisi berdiri. Kedua tanganku terikat erat keatas, kedua kakiku diikat pada ujung-ujung sebuah tongkat besi hingga mengangkang posisinya. Lebih terkejut lagi ketika aku memperhatikan pakaianku yang aneh. BH yang kupakai pada bagian payudara berlubang hingga payudaraku kencang menyembul keluar juga celana dalamnya pada bagian kemaluan berlubang. Sedang tanganku memakai sarung tangan panjang kakiku telah memakai stocking. Semua pakaian terbuat dari kulit berwarna hitam. Karena bingung aku lalu mencoba memanggil Astrid dan Yuni. Aku ingin berbicara tapi suaraku tidak bisa keluar terhalang bola di mulut. Ternyata mulutku telah di bungkam dengan ballgag yang tadi digunakan untuk membungkam Yuni. Aku panik dan berusaha melepaskan diri tapi sia-sia, ikatannya terlalu erat tidak mungkin untuk membebaskan diri. Akhirnya pintu kamar terbuka. Astrid masuk. "Wah.. sudah bangun, lapar ya?", katanya sambil membawa makanan. "Mmpphh.. mmpphh..", jawabku sambil mengangguk. Astrid lalu melepaskan ballgag yang membungkam mulutku. "Kamu mau apa lagi? Tolong lepaskan aku dong", kataku pada Astrid. "Belum waktunya, aku belum bermain- main sama kamu. Sekarang kamu makan dulu!". Astrid lalu menyuapi makanan hingga aku kenyang. Setelah itu dia mengambil ballgag dan berniat untuk memasangkan lagi di mulutku. "Tidak.. Astrid, aku nggak mau memakai itu, tol.. mmpphh.. mmpphh..". Astrid tidak peduli dengan penolakanku dan tanpa kesulitan berarti dia berhasil kembali membungkam mulutku. "Yuni akan aku bawa kesini, sementara itu kamu lihat film dulu. Ok!". Sambil berkata, dia memutar sebuah film yang berisi adegan wanita-wanita yang diikat dan disiksa. Kali ini aku benar-benar takut membayangkan rasa sakit ketika disiksa seperti itu. Pintu kamar terbuka dan Astrid kembali masuk, kali ini bersama Yuni. Dengan pakaian hitam ketat, Astrid kelihatan sangat cantik, sedang Yuni telanjang hanya mengenakan sarung tangan, stocking dan topeng hitam seperti algojo dalam film itu. Kedua tangan Yuni diborgol dengan rantai panjang dan dilehernya juga terdapat rantai pengekang. Aku tidak tahu permainan apa lagi yang akan mereka mainkan. Yuni dibawa kearahku lalu leherku dipasang pengekang dan diikat dengan ujung satunya dari rantai yang mengekang leher Yuni. Kini leherku dan leher Yuni terikat rantai sepanjang 1 meter. Astrid mengambil cambuk dan mulai mencambuki punggung dan pantatku, sementara tangan Yuni bermain-main dengan payudaraku. "Mmmpphh.. mmpphh.. mmpphh..". Aku cuma bisa mengaduh, tidak tahu karena sakit dicambuk atau keenakan. Benar-benar suatu perasaan yang aneh tapi mengasyikkan. Aku merasakan suatu gairah yang baru pertama kali kurasakan. Selesai bermain-main dengan cambuk, Astrid menyuruh Yuni untuk duduk bersimpuh sehingga kepalanya tepat dihadapan kemaluanku. Kemudian Astrid mengambil sebuah alat baru yang lebih aneh lagi dan memasangkan di mulut Yuni. Alat itu berbentuk penis, sehingga terlihat dari mulut Yuni keluar sebuah penis tersebut. Dan dengan mulutnya, penis itu dimasukkan ke kemaluanku. Oh.. sungguh nikmat sekali yang aku rasakan. Astrid lalu mengambil jepitan pakaian dan menjepitkan pada kedua payudaraku tepat di putingnya. Sakit rasanya. Kembali aku melotot memprotes tindakannya. "Mmmpphh.. mmpphh..", erangku. Tapi Astrid malah tersenyum senang melihatku kesakitan. Tidak puas dengan itu, Astrid mengambil lilin yang ada di lantai dan meneteskan lelehan lilin panas itu ke tubuhku dan Yuni sambil tertawa-tawa. Sementara Yuni terus saja memainkan penis itu di kemaluanku. Entah berapa lama mereka akan menyiksaku seperti ini. Walaupun lama kelamaan aku bisa juga menikmati siksaan tersebut. Hingga akhirnya tidak kuat menahan rasa sakit dan gairah yang semakin memuncak, aku pingsan tidak sadarkan diri. Sewaktu sadar, aku berada di kamar dengan ditemani oleh mereka. Tangan dan kakiku juga telah bebas tidak terikat. Tubuhkupun telah mengenakan pakaian seperti ketika datang. "Selamat pagi..", Yuni dan Astrid menyapaku sambil tersenyum. Ternyata sudah pagi, jadi hampir semalaman aku telah diikat dan disiksa mereka. "Bagaimana keadaanmu, sudah baikan?", Tanya Yuni. Aku mengangguk, meski masih sedikit terasa lelah, ketika kuperhatikan tubuhku masih ada bekas cambukan juga di pergelangan kaki dan tangan masih terlihat guratan merah bekas ikatan tadi malam. Sebelum pulang, mereka menawarkan untuk melakukannya lagi di lain waktu. "Bagaimana, kami tidak memaksa.. tapi jangan kamu sebarkan hal ini", Kata Astrid sambil menyerahkan kaset video. Ternyata diam-diam mereka telah merekam semuanya. Sampai aku pulang, aku belum memberikan jawaban. Yang pasti kalau menginginkannya lagi aku yang akan menghubungi mereka. Suatu malam tiba-tiba aku ingin melihat rekaman itu, melihat kejadian- kejadian ketika aku diikat dan disiksa, membuat gairahku muncul dan menginginkannya lagi. Kemudian aku ambil telepon. "Astrid, Yuni.. kapan kalian akan mengikat dan 'menyiksa'ku lagi..??".